TANDA LOKASI Tanda lokasi berupa angka yang dicetak pada kertas A4; ditempatkan pada sisi kiri lintasan dengan tinggi tidak lebih dari 1,5 meter dari permukaan tanah; dengan jarak setiap satu kilo meter. Tanda lokasi berfungsi sebagai informasi kepada peserta tentang jarak yang telah ditempuh, serta tanda keberadaan bila diperlukan evakuasi. RAMBU BAHAYA Rambu lintasan terdiri dari rambu persimpangan dan rambu bahaya. Rambu bahaya terdiri rambu peringatan bahaya dan tanda lokasi bahaya. Pengertian bahaya adalah suatu keadaan lintasan yang dapat menyebabkan kecelakaan bagi peserta dengan ketrampilan bersepeda gunung tingkat madya. Rambu peringatan bahaya adalah berupa tanda seru dengan tulisan hati – hati pada selembar kertas A4 yang dipasang 10 – 20 meter sebelum lokasi yang membahayakan, pada sisi kiri lintasan, setinggi tidak lebih dari 1,5 meter dari permukaan tanah. Sedangkan, rambu lokasi berbahaya berupa warning tape yang berwarna kuning – hitam; ditempatkan pada sepanjang sisi lintasan yang membahayakan; setinggi tidak lebih dari 1,5 meter dari permukaan tanah. RAMBU PERSIMPANGAN Rambu persimpangan terdiri dari jalan lurus, belok kanan, dan belok kiri. Rambu persimpangan adalah berupa warning tape yang dipasang secara khusus yang dapat menunjukkan arah lintasan. Rambu jalan lurus adalah berupa warning tape yg dipasang memanjang lurus searah lintasan pada sisi kiri sebelum persimpangan atau kedua sisi lintasan; setinggi tidak melebihi 1,5 meter dari permukaan tanah. Rambu belok kanan berupa warning tape yang dipasang secara vertical dan horizontal menunjuk kearah kanan peserta. Rambu belok kiri berupa warning tape yang dipasang secara vertical dan horizontal menunjuk kearah kiri peserta. Rambu belok kanan dan belok kiri dipasang pada sisi kiri lintasan, setinggi tidak melebihi 1,5 meter dari permukaan tanah. Pemasangan rambu pada lintasan etape 1 dilaksanakan oleh Om Gatot Buset dan Om Fauzian. Pemasangan rambu pada lintasan etape 2 dilaksanakan oleh Om Hasbi, Om Saiful, dan Om Doger.